Pondok Pesantren Vs. Sekolah Umum: Mana Yang Lebih Baik? – Jika kita berbicara mengenai konsep sekolah di Indonesia, maka ada banyak sekali jenis-jenis konsep sekolah. Salah satunya adalah pesantren, pesantren, full day school dan sekolah paruh waktu atau sering disebut sekolah formal.
Konsep sekolah ini menawarkan banyak keuntungan. Namun di balik itu semua, banyak kelemahan yang harus diwaspadai orang tua sebelum memilih konsep sekolah. Lalu apa kelebihan dan kekurangan konsep boarding school dan full day school? Berikut penjelasannya.
Pesantren atau pesantren. Konsep sekolahnya adalah menyediakan layanan asrama untuk akomodasi satu malam bagi setiap siswa. Di Jawa Barat terdapat banyak sekali pesantren unggulan, baik pesantren maupun pesantren yang beragama non muslim.
Konsep pendidikan di pesantren sangat unik karena santri tidak hanya dididik tetapi juga dikembangkan melalui pendidikan karakter. Namun siswa harus bisa belajar tentang dunia dan akhirat.
Umumnya pesantren bagi santri muslim memberikan 50% ilmu agama dan 50% pendidikan formal. Namun, itu semua tergantung pada kurikulum yang dicakup oleh pesantren tersebut.
Salah satu kelebihan dari pondok pesantren atau boarding school adalah interaksi sosial anak-anak pasti dapat terjaga selama berada di sekolah dan asrama. Santri atau santri dapat terhindar dari pelanggaran karena peraturan pesantren sangat ketat dan memuat hukuman jika santri melanggarnya. Interaksi pelajar terus berlanjut karena setiap pondok pesantren memiliki aturan yang hampir sama, yakni melarang santri dan santrinya keluar dari kawasan cobong atau kawasan asrama. Selain itu biasanya setiap pondok pesantren mempunyai beberapa pos pengamanan dan setiap pos juga terdapat CCTV yang dapat memantau santri jika keluar dari asrama atau santri keluar tanpa izin orang tua santri.
Bukan rahasia lagi jika santri atau santri memiliki ilmu agama yang lebih banyak dibandingkan sekolah reguler. Karena 50% kurikulum di pesantren adalah pendidikan agama. Di pesantren santri juga diharapkan untuk melaksanakan shalat berjamaah, karena santri pesantren memiliki waktu yang lebih banyak, santri dapat mengisi waktu luangnya dengan banyak kegiatan positif yang dapat dilakukannya. Wali Siswa sebagai penanggung jawab siswa selama berada di asrama.
Selain itu, dengan adanya waktu yang lebih banyak, para santri atau wali bisa memperoleh berbagai macam tambahan ilmu agama selama berada di asrama, positifnya semua wali yang bisa fokus pada pelajaran malam ini pasti sudah menguasai Al-Qur’an. Lebih banyak dibandingkan mereka yang berstatus sebagai siswa sekolah penuh waktu.
Setiap santri yang diterima di pesantren harus mengikuti peraturan asrama. Aturan-aturan ini tertulis dan menjadi sanksi jika siswa melanggarnya. Aturan-aturan yang abstrak dan konkrit ini memaksa siswa untuk menjadi individu yang lebih baik. Namun dibalik pemaksaan tersebut, akan ada banyak hasil yang memuaskan para orang tua. Terutama untuk meningkatkan perilaku siswa.
Selain itu, aturan yang ketat dapat meningkatkan kedisiplinan anak, seperti waktu makan dan waktu mandi, waktu sholat dan waktu belajar yang ditentukan oleh kamar tidur. Jika siswa tidak disiplin dan tepat waktu pasti siswa tersebut akan tertinggal yang pada akhirnya mengakibatkan siswa tersebut terkena sanksi.
Fasilitas pesantren lebih terlihat jelas dibandingkan dengan sekolah paruh waktu, karena santri di asrama atau santi di kamar memerlukan kamar mandi, kasur atau tempat tidur, lemari pakaian, serta berbagai fasilitas seperti hadroah, nasyd, ruang nyanyi dan lain-lain.
Fasilitas ini sangat penting untuk mengembangkan minat dan keterampilan para siswa, juga fasilitas ini membuat para siswa betah selama tinggal di asrama. Merasa betah di asrama, siswa pun betah. Dan kemudahan ini penting, walaupun pendidikan di pesantren biasanya berlangsung dari Isya hingga magrib, namun proses belajar mengajarnya akan lebih bermanfaat.
Tentu saja pesantren memiliki banyak kelebihan, namun juga memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah biaya yang relatif mahal dibandingkan sekolah negeri. Namun manfaat di balik biaya yang lebih tinggi mungkin lebih besar daripada biayanya.
Apalagi jika Anda adalah orang tua yang cerdas dan menyekolahkan putra atau putri Anda ke pesantren unggulan yang menghargai potensi setiap siswanya.
Tentunya tidak semua pesantren bisa seperti ini, sehingga keputusan orang tua sangat penting dalam memilih pesantren, jangan sampai karena harganya yang murah namun orang tua akan mendapatkan konsep pendidikan yang hanya bertajuk saja. sekolah berasrama.
Banyaknya pesantren karena alasan kemandirian dan santrinya fokus pada mata pelajaran sekolah sehingga merugikan orang tua dan anaknya. Konsep pesantren seperti ini memang bisa sangat meningkatkan kebebasan para santri, namun orang tua bisa saja merasa seperti kehilangan anaknya.
Konsep ini tidak berlaku di Al Masom, karena kami hanya memperbolehkan orang tua mengunjungi anaknya seminggu sekali atau sebulan sekali, meski kami tidak menyarankan hal tersebut.
Selain itu, setiap anak diperbolehkan memiliki ponsel asalkan bukan smartphone Android atau iOS, sehingga jika memilih Almasom Boarding School maka bonding antara orang tua dan anak tidak akan hilang. Banyak peraturan yang memperbolehkan ponsel masuk ke dalam asrama, seperti ponsel jadul tanpa kamera dan koneksi internet. Atau ponsel yang hanya bisa digunakan untuk menelepon dan mengirim SMS.
Selain itu, orang tua siswa yang berperan sebagai orang tua pengganti selama berada di asrama juga dapat berperan sebagai pembimbing dan penghubung antara orang tua asrama dengan anaknya. Orang tua siswa selalu mengkomunikasikan setiap prestasi dan setiap kenangan yang diperoleh serta informasi apapun kepada orang tua, sehingga orang tua tidak perlu khawatir kehilangan informasi tentang anaknya selama berada di asrama.
Sekolah sehari penuh adalah konsep sekolah di mana siswa menerima jam pelajaran lebih banyak dibandingkan sekolah biasa. Umumnya sekolah memiliki waktu pulang setelah full day school jika siswa dijadwalkan datang pada pukul 07.30 hingga 12.30 yaitu pukul 15.30 atau ada pula sekolah yang mempunyai waktu sekolah hingga pukul 17.00.
Salah satu kelebihan full day school adalah waktu belajarnya lebih banyak, namun masih belum sebaik konsep boarding school. Karena full day school hanya berlangsung sampai siang hari.
Keunggulan pendidikan full day dibandingkan sekolah reguler reguler adalah siswa dapat meningkatkan pengetahuan mata pelajarannya, dan pendidikan perilaku siswa akan lebih efektif dan efisien.
Dibandingkan dengan sekolah formal, pendidikan ekstrakurikuler dapat diperluas. Selain itu juga terdapat pembelajaran ekstra kurikuler yang memakan banyak waktu, sehingga dengan konsep full day school, karena sudah waktunya pulang sekolah, pembelajaran ekstra pasti akan tinggi tanpa membuang waktu.
Bagi wanita profesional, konsep pendidikan penuh waktu sangat bermanfaat, karena tidak mengganggu waktu orang tua untuk bekerja. Sudah banyak sekolah dasar yang menerapkan konsep seperti itu tanpa mengganggu jam kerja orang tua. Beberapa sekolah full day khususnya sekolah dasar selalu menyediakan layanan penjemputan, yaitu fasilitas sekolah yang digunakan untuk mengantar dan menjemput siswa dalam perjalanan menuju dan pulang sekolah.
Selain itu, dampak positif yang dapat dirasakan orang tua dalam memilih konsep sekolah adalah anak akan memiliki masa sekolah yang tinggi, yang berarti anak akan terlindungi dari pergaulan lain di luar sekolah.
Karena konsep sekolah paruh waktu, siswa dapat menghabiskan akhir pekan atau Sabtu dan Minggu di rumah bersama orang tuanya. Artinya sekolah tersebut berkonsep full day school, meskipun masa belajarnya lebih lama, namun waktu istirahatnya lebih lama.
Hal ini sangat membantu para pelajar untuk menyegarkan pikiran dan mulai belajar kembali di hari senin, juga karena masa libur yang panjang, pelajar dapat menambah waktu liburannya tanpa membuang waktu.
Murah, karena sekolah full day tidak memerlukan fasilitas seperti ruang kelas, lemari, kasur dll.
Sekolah paruh waktu ini memiliki kekurangan, namun ada beberapa yang bisa diminimalisir dan dihindari. Jadi apa kekurangannya?
Salah satu kelemahan dari pendidikan penuh waktu adalah masa studi yang lama, yang dapat menjadi bumerang bagi siswa itu sendiri. Kapasitas mental setiap anak berbeda-beda sehingga tidak semua anak cocok dengan konsep sekolah jenis ini.
Namun di balik itu ada sekolah swasta pintar yang berkonsep full day school, seperti Al Masom yang menyeleksi siswa laki-laki dan perempuan menggunakan tes psikologi. Artinya setiap siswa dipilih untuk pelajaran yang dirancang untuk dipelajari. Selain itu, metode pembelajaran yang inovatif dan baru dapat memperluas banyak pembelajaran tanpa rasa takut siswa tidak mampu mengontrol pembelajaran yang sedang berlangsung.
Biayanya sangat murah dibandingkan dengan pesantren, bahkan selisihnya bisa mencapai jutaan rupee. Namun dibandingkan sekolah reguler, biaya pendidikan sehari penuh relatif lebih mahal. Namun konsep full day education dengan segala kelebihannya sebenarnya sangat cocok dan sangat direkomendasikan untuk kita semua.
Konsep full day school ini biasanya diterapkan oleh sekolah swasta, sekolah swasta selalu mempunyai beasiswa khusus yang dapat diberikan kepada siswanya oleh pihak sekolah, apalagi jika mereka merupakan siswa yang berprestasi ketika tahun ajaran baru dimulai.